Sabtu, 31 Mei 2014

Kupanggil Sang Alam Nan Pergi



Alam terpenjara oleh ulah manusia-manusia hina
Cakrawala menjadi suram tiada suasana
Udara tak lagi mengembara
Air tak lagi mengalir deras seperti sedia kala
Manusia-manusia hina memang tidak punya rasa
Indahnya alam karena persahabatan manusia dengan alam
Semesta menghijau
Langit membiru
Lautan membentang dengan penuh warna
Hati menjadi damai dan tenang
Jiwa menjadi tentram
Wahai penghuni semesta alam
Dimanakah hatimu engkau letakkan
Dimanakan cintamu engkau salurkan
Dimanakah kasih sayangmu engkau luapkan
Kenapa alam ini tak lagi bersuaria
Kenapa alam ini selalu merintih ketakutan
Nyanyian burung tak lagi ku dengar
Desiran ombak tak lagi ku dengar
Semilir angin tak lagi kurasakan
Alam ……………..
Dimanakah engkau berdiam
Jangan biarkan manusia-manusia hina mengusirmu
Hempaskanlah sayapmu
Tumpahkanlah darah mereka dihadapamu
Kutakrela engkau pergi
Hanya karna ulah tangan-tangan keji…….

Pamekasan, 31-05-2014

Jelajah Cinta Seorang Pengembara



Dalam keheningan malam
Angin menjadi sunyi
Suasana mena menjadi sepi
Namun hati tiada henti berdetak
Semakin jauh meratapi pedihnya putusan
Dari cinta menjadi benci
Sang pengembara tak lagi disukai
Kebencian menggrogoti
Kehinaan menghampiri
Pengembaraanku semakin terbebani
Cinta dan kebencian menghalau diri
Wahai sang maha cinta
Sinariklah cakrawala hambaMu
Hiasilah cinta hambaMu menuju ridlaMu

Pamekasan, 31-05-2014

Selasa, 27 Mei 2014

Menuju HaribaanMu

Kaki kulangkahkan kehamparan sejadah
Menuju sang pencipta alam semesta
Tangan kugerakkan
Memutar tasbih seraya membaca Puji-pujian
Kehadirat ilahi rabbi semesta alam
Semesta nan luas ini kan dapat kujalani
Dengan diriMu
Dalam jasad dan batinku
Awan putih nampak  indah menawan
Bukit-bukit menghiasi pandangan
Hutan-hutan nan gundul tumbuh menawan
Air terjun mengalir dengan deras
Alam tak lagi sunyi dan bisu
Alam penuh hiasan beranika ragam
Akan kehadiranmu
Sang pencinta alam

Forgive me



Bumi terbentang luas
Dengan berjuta-juta kehidupan
Penuh keindahan dan keburukan
Lautan tuk kehidupan
Keindahan dalam perbukitan
Dalam gunung-gunung berapi
Dan jurang-jurang terjal
Bersemedi keburukan
Alam semesta luas tiada ujung
Dan tiada tepi
Selalu meneriama dan memberi
Kawan terimalah maafku
Berilah ampunanmu

Pamekasan, 17-11-2010


Menghayal



Pikiranku terus berhayal
Melewati ruang-ruang ketidak pastian
Butir-butir pikiran
Tak dapat kutafkirkan
Tangga seribu bak taman pijakan
Dalam kelelahan
Andai kupunya
Andaiku bisa
Pasti kanterlaksana
Begitulah pikiranku menghayal

Pamekasan, 31-10-2010

Cinta yang Terbakar



Ketidak pastian cinta terus berkobar
Menutup ruang-ruang persahabatan
Antara alam dengan manusia
Seribu kata melawan malapetaka
Sejuta dosa melawan surga
Kehidupan taklagi percaya
Amarahnya kian membara
Api menyulut gunung
Debu membungkus awan
Kehidupanpun menghilang
Melawan kematian
Karena ketidak setiaan manusia
Alam tidak lagi percaya
Alam tidaklah cukup sabar
Namun manusia tak mau sadar
Akan dan kasih sayang cinta semesta alam

Pamekasan, 31-10-2010