Minggu, 30 September 2012

Kata-katamu Mengiris Jiawaku



Tropi ini saya hadiyahkan untuk kakak saya. Dialah pahlawan saya yang mati-matian membiayai hidup dan kuliyah saya ketika ayah telah tiada.  Seorang kakak yang telah banting tulang sambil kuliyah di al-azhar, berjualan tempe dan bakso dikairo,  demi adik-adik yang dicintainya. Untuk kakak saya yang baru tiba diindonesia setelah 9 tahun lamanya  tidak bisa pulang, demi memperjuangkan nasib adik-adiknya supaya tetap melanjutkan sekolah. Tropi ini buat kamu mas azzam…(KCB.II)

Tetesan air mata tak dapat kubendung
Mendengar untaian kata-katamu
Yang terucap dengan penuh jiwa
Air mataku mengalir tampa terasa
Pipiku  basah karenanya
Kata-katanaya memlukai jiwa
Hingga menebus dada
Batinku tergerak kehausan
Perasaan bergulat dalam kesalahan dan keharuan
Betapa besar penantian mereka akan kedatangan diriku
Namun entah seberapa besar pengurbananku
Untuk menyambut kegembiraan mereka akan diriku
Disaat aku memeluk mereka
Hatiku renyuh tiada berdaya
Jiwaku rapuh tida daya
Kata-kata itu
Seakan terucap dari mulut adik-adikku
Yang sedang kebingungan
Haus akan motivasi
Miskin akan pengetahuan diri
Mereka membutuhkan uluran tangan
Dari seorang kakak
Yang dapat membawa mereka
Meraih masa depan
Yang tersembunyi penuh harapan

Tidak ada komentar: