Deretan putih abu-abu
Memadati teras masjid
Cakrawala menjadi suram
Penuh kabut kecemasan
Jarum jam tepat sembilan puluh derajat
Hati dag.... dig.... dug......
Tangan menegadah
Air mata berlinang memohon kepada tuhan
Nama demi nama terucap
Amplop berisikan hitam diatas putih
Terkapar diatas tangan
Jemari seakan takbertulang
Detak jantung semakin kencang
Pikiran kacau takkaruan
Kata demi kata terucap
Matapun berbinar seakan takpercaya
Lina abjat membuat hati tak tahan
Membendung lautan tafkir
Ternyata.....
Aku jadi ABITURIEN
27/4/2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar