Kamis, 19 Maret 2020

Pesan-pesan Hadhrotus Syekh KH. Hasyim Asy’ari



بسم الله الرحمن الرحيم
من أقل الخليقة بل من لا شيء في الحقيقة محمد هاشم أشعري عفا الله عنه وعن والديه وعن جميع المسلمين
Dari makhluk terhina, bahkan sebenarnya bukan siapa-siapa, Muhammad Hasyim Asy’ari, Semoga Allah mengampuninya, kedua orang tuanya, dan seluruh ummat Islam.
إلى إخواننا الكرام من أهل جاوا ومن حواليها العلماء منهم والعوام
Kepada saudara-saudara kami yang mulia, orang Jawa dan sekitarnya, ulama maupun orang awam.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته فقد بلغني إلى الآن اشتعال نار الفتن والمنازعة فتأ ملت سبب ذلك فإذاهو ما عليه أهل هذا الزمان من أنهم بد لوا وغيّروا كتا ب الله وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم.
Saya telah mendapat kabar tentang berkobarnya api fitnah dan pertikaian, saya pikirkan penyebabnya ternyata adalah kelakuan orang zaman sekarang yang berani merubah (isi atau pemahaman tentang) kitab Allah (makna) dan Sunnah Rasulullah (Hadits).
قال تعالى: )إنما المؤمنون إخوة فأصلحوا بين أخويكم( وهم جعلوهم أعداء ولم يصلحوهم بل أفسدوهم.
Allah ta’ala berfirman (yang kurang lebih artinya): “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu.”, sedangkan orang zaman sekarang menjadikan mereka (Ummat Islam) sebagai musuh, bukan memperbaiki tapi justru merusak.
وقال صلى الله عليه وسلم: )لا تحاسدوا ولا تباغضوا ولا تدابروا وكونوا عباد الله إخوانا(. وهم يتحاسدون ويتباغضون ويتنافسون ويكونون أعداء.
Rasulullah ShallaLlahu alaihi wa Sallam bersabda: “janganlah saling iri dengki, saling membenci, saling membelakangi. Jadilah hamba Allah yang bersaudara.” Orang zaman sekarang saling iri dengki, saling membenci, saling besaing, dan mereka bermusuhan.
أيها العلماء المتعصبون لبعض المذاهب أو بعض الأقوال د عوا تعصبكم في أمر الفروع الذي العلماء فيه على قولين، قائل: )كل مجتهد مصيب(، وقائل: )المصيب واحد لكن المخطئ يؤ جر(، ذروا التعصب ودعوا هذه الأهوية المردية ودافعوا عن دين الإسلام واجتهدوا في رد من يطعن في القرآن وصفات الرحمن ومن يد عي العلو م الباطلة والعقائد الفاسدة، والجها د في هؤلاء واجب فهلا شغلتم أنفسكم به.
Wahai ulama yang fanatik terhadap satu madzhab atau pendapat, tinggalkanlah kefanatikan kalian dalam urusan furu’ yang mana para ulama ada dua pendapat, ada yang mengatakan bahwa setiap mujtahid pasti benar, dan ada yang mengatakan bahwa mujtahid yang benar hanya satu tapi yang salah tetap mendapat pahala.
Tinggalkanlah kefanatikan, tinggalkanlah jurang yang berbahaya ini. Belalah agama Islam, berusahalah untuk menyerang orang yang menista al-Qur’an dan sifat-sifat Allah ar-Rahman dan orangorang yang mengajarkan ilmu kebatilan dan aqidah sesat. Jihad dalam hal ini wajib hukumnya, alangkah baiknya jika kalian sibuk dalam urusan ini.
ويا أيها الناس بينكم الكفار قد ملؤوا بقاع البلاد، فمن انتصب منكم للبحث معهم والاعتناء بإرشادهم؟.
Wahai manusia, diantara kalian ada orang-orang kafir yang telah meramaikan bumi pertiwi ini, siapa diantara kalian yang mau bangkit mencari dan membimbing mereka untuk mendapatkan petunjuk?.
فيا أيها العلماء في مثل هذا فاجتهدوا وتعصبوا، وأما تعصبكم في فروع الدين وحملكم الناس على مذهب واحد وقول واحد فهو الذي لا يقبله الله تعالى منكم ولا يرضاه رسول الله صلى الله عليه وسلم، ولا يحملكم على ذلك إلا محض التعصب والتنافس والتحاسد.
Wahai ulama, berusaha dan fanatiklah dalam urusan seperti ini. Sedangkan fanatik dalam urusan furu’ dan mengajak ummat untuk satu madzhab dan satu pendapat, maka hal itu tidak diterima oleh Allah ta’ala dan tidak diridhoi oleh Rasulullah ShallaLlahu alaihi wa Sallam. Yang membuat kalian begitu tak lain adalah murni fanatik buta, persaingan dan saling iri dengki.
ولو أ ن الشافعي وأبا حنيفة ومالكا وأحمد وابن حجر والرملي أحياء لشددوا النكيّر عليكم، وتبرؤ وا منكم فيما تفعلون، أنكرتم أمورا للعلماء فيها خلاف ورأيتم من العوام ما لا يحصي عدده إلا ا لله تعالى يتركون الصلاة التي جزاء من تركها عند الشافعي ومالك وأحمد ضرب العنق بالسيف، ولا تنكرون عليهم، بل ولو رأى الواحد منكم كثيّرا من جيّرانه يتركون الصلاة وهو ساكت عنهم.
Seandainya Imam Syafii, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Ahmad, Imam Ibnu Hajar, dan Imam Romli masih hidup pasti mereka sangat menentang kalian, dan tidak mau ikut terlibat dalam kelakuan kalian. Kalian mengingkari urusan yang masih khilaf diantara ulama. Kalian melihat banyak orang awam -yang tak mungkin bisa dihitung oleh selain Allah- meninggalkan shalat yang hukumannya menurut Imam Syafii, Imam Malik, dan Imam Ahmad adalah potong leher dengan pedang, tapi kalian tidak inkar kepada mereka, bahkan seandainya salah satu diantara kalian melihat tetangganya tidak shalat dia diam saja.
ثم ما بالكم تنكرون مثل هذه الفروع التي للفقهاء فيها خلاف، ولا تنكرون المحرمات المجمع عليها كالزنا والربا وشر ب الخمر وغيّرهما، ولا تأحذكم الغيّرة لله تعالى فيها، وإنما تأخذكم الغيّرة للشافعي وابن حجر، فيؤدي ذلك إلى افتراق كمتكم 1 وتقاطع رحمكم وتسلط الجهال عليكم وسقوط هيبتكم عند عامة الناس وقو ل السفهاء في أعراضكم ما لا ينبغي فتهلكون السفهاء بكلامهم فيكم، لأ ن لحو مكم مسمومة على كل حال لأنكم علماء، وتهلكون أنفسكم بما ترتكبون من العظائم.
Kemudian kenapa kalian mengingkari urusan furu’ yang masih khilaf diantara ulama, tapi tidak mengingkari urusan yang sudah disepakati keharamannya, seperti zina, minum khomr, dan lain-lain.
Kenapa hati kalian tidak tergerak dalam hal ini, tapi justru tergeraknya hati kalian dalam urusan Imam Syafii dan Ibnu Hajar. Hal itu akan menjadikan pecahnya suara persatuan kalian, putusnya tali persaudaraan kalian, berkuasanya orang-orang bodoh kepada kalian, jatuhnya kewibawaan kalian di hadapan orang awam, dan menjadikan orang-orang bodoh menggunjing kalian yang mestinya tidak boleh, hal iltu akan membuat mereka rusak karena membicarakan kalian karena bagaimanapun daging kalian itu beracun karena kalian ulama, dana kalian juga merusak diri sendiri karena kelakuan kalian yang besar ini.
أيها العلماء إذا رأيتم من يعمل عملا على قول من يجوز تقليده من أئمة أهل المذاهب المعتبة ولو مرجوحا، إن لم توافقوهم فلا تعنفوهم وأرش دوهم بلطف وإن لم يتبعوكم فلا تتخذوهم أعداء، فمثل من فعل ذلك كمن بنى قصرا وخرب مدينة، ولا تجعلوا ذلك سبب التفرق والشقاق والتنا ز ع وا لخصام، فإنها من الجنايات العامة والجرائم الكبرى التي تهدم بنيان الأمم وتغلق أمامها أبوا ب كل خيّر، ولهذا نهى الله تعالى عبا ده المؤمنين عن هكذا في النسخة ولعل الصواب: افتراق كلمتكم التنا زع وحذ رهم من عواقبه السيئة ونتائجه المؤلمة، قال تعالى: )ولا تنازعوافتفشلوا وتذهب ريحكم(.
Wahai ulama, jika kalian melihat orang yang melakukan amal yang masih ada pendapat boleh dari madzahab-madzhab mu’tabaroh -meskipun marjuh-, jika kalian tidak cocok dengan mereka maka jangan kalian berlaku kasar tapi ingatkanlah mereka dengan santun, jika mereka tidak mau mengikuti kalian maka jangan anggap mereka sebagai musuh, karena perumpamaan orang yang demikian (karena urusan furu’ sampai menjadikan orang Islam sebagi musuh) itu seperti orang yang membangun istana tapi menghancurkan kota.
Jangan sampai hal itu membuat perpecahan dan permusuhan, karena itu termasuk kejahatan besar yang bisa menghancurkan persatuan ummat dan menutup pintu-pintu kebaikan. Karena itu Allah ta’ala melarang orang mukmin untuk bermusuhan dan mengancam mereka dari dampak buruknya dan hasilnya yang menyakitkan. Allah ta’ala berfirman (yang kurang lebih artinya): “Dan janganlah kamu berbantahbantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu.”
أيها المسلمون، إن في حوادث الأيام لعبر ا جمة ، وعظات كثيّرة، يستفيد منها الرجل الرشيد أكثر مما يستفيده من خطب الوعاظ ونصائح المرشدين، وها هي الحوادث تمر بنا كل لحظة، فهل آن لنا أن تعتبون ت عظ، وهل آن لنا أن نفيق من سكرتنا، وننتبه من غفلتنا، ونعلم أن فلاحنا موقوف على تعا و ننا وا تحادنا وصفاء قلوبنا وإخلاص بعضنا لبعض، أو نحن نظل في التفرق والتخاذل والشقاق والنفاق والغل والحسد والضلال القديم، مع أن ديننا واحد الإسلام، ومذهب نا واحد الشافعي، وقطرنا واحد جاوا، ونحن جميعا من أهل السنة والجماعة، فوا لله إن ذلك هو البلاء المبين والخسران العظيم.
Wahai ummat Islam, sesungguhnya di dalam kejadian ada pelajaran besar dan banyak nasihat, dari situ orang cerdas lebih banyak mengambil faidah daripada dari ceramahnya ahli mauidzoh dan nasihtnya para mursyid, nah ini kejadian selalu datang kepada kita setiap saat, apakah kita sudah mengambil pelajaran? Apakah kita sudah sadar? Kita tahu bahwa kemenangan kita tergantung gotong royong dan persatuan kita, bersihnya hati kita, dan ikhlasnya kita untuk orang lain. Atau kita justru terpecah belah, tidak saling menolong, bermusuhan, sifat nifaq, dengki, hasud, dan sesat?, padahal agama kita satu yaitu Islam, madzhab kita satu yaitu Syafii, bumi pertiwi kita satu yaitu Jawa (baca; Indonesia), dan kita semua Ahlus Sunnah wal Jamaah. Demi Allah, demikian itu adalah bencana nyata dan kerugian besar.
أيها المسلمون، اتقوا الله وارجعوا إلى كتاب ربكم، واعملوا على سنة نبيكم، واقتدوا بأسلافكم الصالحين، تفلحوا كما فلحوا و تسعدوا كما سعد وا، اتقوا الله وأصلحوا ذات بينكم، وتعاونوا على البر والتقوى ولا تعاونوا على الإثم والعدوان، يشملكم الله تعالى برحمته ويعمكم بإحسانه، ولا تكونوا كالذين قالوا سمعنا وهم لا يسمعون.
Wahai ummat Islam, bertaqwalah kepada Allah, kembalilah kepada kitab Allah, berbuatlah sesuai dengan Sunnah Rasulullah, dan ikutilah ulama salaf shalihin, maka kalian akan beruntung seperti mereka, dan beruntung seperti mereka. Bertaqwalah kepada Allah dan damaikanlah orang-orang yang bertikai diantara kalian, saling tolong-menolonglah dalam urusan kebaikan dan ketaqwaan, dan jangan bertolongmenolong dalam urusan dosa dan permusuhan, maka Allah akan menghujani kalian dengan rahmat dan kebaikanNya. Dan janga kalian menjadi seperti orang-orang yang katanya mendengar tapi sebenarnya tidak mendengar.

Tidak ada komentar: