Waktu bagi kehidupan manusia hanya
terbatas dalam lingkaran, angka 12 sebagai angka tertinggi dan angka 1 sebagai
angka terendah dengan siang dan malam sebagai roda perjalanan dalam dua
perbedaan yang takdapat disatukan. Malam adalah tempat untuk memperistirahatkan
nadi-nadi kehidupan adapun siang untuk berlayar menelusuri relung-relung
kehidupan yang penuh rintangan.
Perjalanan hidupa adalah pilihan
yang harus kita tentukan secara mandiri, apakah kita ingin berlayar kearah
timur, kearah barat, kearah selatan atau kearah utara dengan perahu yang sesuai
dengan apa yang kita inginkan (perahu kecil atau perahu besar). Berlayar dalam
sebuah bahtera kehidupan bukanlah hal yang mudah, membutuhkan persiapan dan
kesiapan yang sanagat matang, karena kita tidak tahu akan ada apa ditengah
pelayaran kita, apa yang akan terjadai pada kita disaat kita dalam pelayaran, akankah
perahu kita akan terombang-ambing oleh badai, atau perahu kita akan ditenggelamkan
oleh ombak-ombak yang menari, semua itu tidak dapat kita tebak namun kita wajib
mempersiapkan diri kita menghadapi kejadian terburuk yang mungkin saja akan
terjadi pada diri kita.
Dengan adanya persiapan yang cukup
dan memadai akan membuat pelayaran seseorang semakin mudah menghadapi rintangan
(angin dan badai). Dalam pelayaran, tentunya seseorang mempunyai Visi dan Misi yang
berbeda tergantung arah mereka kemana ia akan berlayar, oleh karena itu,
memilih perahu layarpun harus memilih dengan bijak, harus bisa diandalkan dalam
kondisi dan situasi apapun. Ikhtiar
adalah hal yang tak seharusnya ditinggalkan oleh seorang pelayar, karena hal
itu akan membantu kita dalam memutuskan tujuan kita, dan keputusan itu bukanlah
sebatas keinginan semata, akan tetapi harus disertai dengan berbagai
pertimbangan dengan penuh harapan. Seseorang yang melakukan pelayaran dengan
penuh persiapan, hal yang sudah pasti adalah dapat mengarungi lautan walau
berbagai rintangan menghadang, akan tetapi hal yang berbeda akan dihadapi oleh
seorang pelayar yang hanya asal-asalan dalam mempersiapkan diri untuk
mengarungi lautan, dia akan terpentalkan oleh tarian ombak-ombak lautan, ia
akan terhempas oleh hembusan angin-angin laut.
Keberadaan Kita Di Dunia Ini Bak Petualang (Yang Berlayar Hanya
Sebatas Mengarungi Lautan)
(Al-Hadits)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar