(pamekasan,19/01/2016) Medsos merupakan salah satu dari sekian banyaknya alat
komonikasi yang paling diminati oleh kita, hal ini tidak lain karena kemudahan
dalam mendapatkannya. Sehingga kadangkala kita tidak pernah berpikir tentang
keakuratan data yang di sampaikan oleh pengguna yang kemudian banyak khilafiyah
yang timbul karena tidak selectifnya kita selaku pengguna dalam membaca
pesan-pesan yang ditimbulkan. Seperti perceraian suami istri, kecemburuan social,
sampai-sampai membeludaknya hedonisme yang sulit dihentikan.
Berkenaan tentang medsos saya mau berbagi cerita, mungkin
cerita ini tidak lucu, tapi saya yakin ada ilmu didalamnya.
Tahun lalu (Desember
2015) saat saya chating dengan teman saya ditanya by phon;
Teman ; kamu lagi disurabaya ya,..?
Nadir ; tidak, saya tidak kemana-mana kawan..
Teman ; endak, soalnya di facebook kamu itu kamu
lagi disurabaya..
Nadir ; masak.. (saya sedikit tidak percaya
dengan postingan sendiri)
Teman ; iya…
Berikut
gambar postingan yang dimaksud;
Kejadian Ini tidak saya permaslahkan dan saya biarkan begitu
saja bagai angin lewat. Namun satu bulan kemudian ada teman yang lain bertanya tentang
keberadaan saya, menanggapi postingan dalam facebook dengan pertanyaan yang
sama dengan teman saya tahun lalu. Dengan kejadian itu saya berusaha mencari
tahu akar masalahnya, Alhamdulillah ketemu juga. Kemudian pada tanggal 18
januari 2016 saya ubah posisi saya di medsos berada di Mekkah, padahal saya berada di pamekasan. Lihat gambar
dibawah ini;
Berikut respon
teman dari medsos.
Jadi,
begitulah kecanggihan tekhnologi, siapapun dapat menipu dan tertipu, namun saya
tidak berniat untuk menipu siapapun, saya hanya ingin berbagi ilmu bagi semua kalangan utamanya bagi Badan intelijen negara dalam upaya memberantar teroris, semoga ini
dapat menambah cakrawala berpikir kita dan lebih membawa kita untuk lebih
dewasa menyikapi kehidupan. Barakallahulana fiddini waddunya, amin..
1 komentar:
nah gitu donk...!! Kalau ne baru artikel luar biasa. jempol buat Nadir
Posting Komentar