1. Apakah yang dimaksud dengan
Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak.?
a.
Pada dasarnya Laporan Keuangan adalah laporan
perusahaan yang disajikan pada waktu tertentu dari peroses akhir akuntansi yang
didalamnya terdapat: neraca, perhitungan laba rugi, laporan perubahan modal dan
catatan-catatan dalam keuangan perusahaan. Neraca biasa didefinisikan sebagai laporan yang menggambarkan keadaan
keuangan pada suatu tanggal tertentu. Keadaan keuangan yang dimaksud merupakan
daftar yang sistematis tentang berapa harta yang dimiliki perusahaan, berapa
hutang serta berapa modal dari suatu perusahaan. Sedangkan Perhitungan
rugi-laba didefinisikan sebagai ringkasan dari pendapatan dan beban sebuah
perusahaan dalam suatu periode tertentu, misalnya sebulan, triwulan atau
setahun.
Pembuatan
masing-masing laporan keuangan mempunyai tujun masing-masing. Secara umum dapat
diskripsikan seperti berikut:
1. Memberikan imformasi keungan tentang jumlah aktiva dan jenis-jenis
aktiva.
2. Memberikan imformasi keungan tentang jumlah kewajiban dan
jenis-jenis kewajiban baik jangka panjang maupun jangka pendek.
3. Memberikan imformasi keungan tentang jumlah modal dan jenis
modal bank pada waktu tertentu.
4. Memberikan imformasi keungan tentang hasil usaha yang tercermin
dari jumlah pendapatan yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan bank.
5. Memberikan imformasi keungan tentang jumlah biaya-biaya yang
dikeluarkan dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.
6. Memberikan imformasi keungan tentang perubahan-perubahan yang
terjadi dalam aktiv, kewajiaban modal suatu bank.
7. Memberikan imformasi keungan tentang kinerja manajemen dalam
suatu periode dari hasil laporan keuangan yang dilakukan.
Sedangkan
pihak-pihak yang berkepentingan didalamnya ialah: 1). Pemegang saham. 2).
Pemerintah. 3). Manajemen. 4). Karyawan. 5). Masyarakat luas.
b.
Laporan Arus Kas merupakan laporan perusahaan
tentang keadaan atau laju keluar masuknya kas serta perubahan kas dalam suatu
perusahaan selama pereode tertentu yang disajikan berdasarkan jenis
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Kas merupakan
aktiva yang paling likuid atau salah satu unsur aktiva lancar yang paling
tinggi likuiditasnya.semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan maka
semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Perusahaan yang memiliki tingkat
likuiditas tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat
perputaran kas itu rendah dan mencerminkan over investment dalam kas dan
berarti pula perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas. Jumlah kas yang
relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang lebih tinggi dan
keuntungan akan lebih besar. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kas adalah
ujung tombak dari suatu perusahaan, kas akan menentukan kelancaran kegiatan
perusahaan. Oleh karena itu kas harus selalu diawasi, baik penerimaannya maupun
pengeluarannya.
c. Menurut
Standar Akuntansi Keuangan (1999:12), penghasilan didefinisikan sebagai
peningkatan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi tertentu dalam bentuk
pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Berdasarkan
definisi di atas, penghasilan meliputi pendapatan (revenues) maupun keuntungan
(gains). Pendapatan (revenues) timbul dari pelaksanaan aktivitas perusahaan
yang bisa dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan
jasa (fees), bunga, deviden, royalty dan sewa.
Secara teoritis,
pajak penghaslan dapat dipandang sebagai biaya operasi perusahaan atau sebagai
pembagian laba oleh perusahaan kepada pemerintah. Pandangan pertama lebih
diterima oleh masyarakat bisnis, karena pajak penghasilan dikenakan oleh
pemerintah terhadap semua perusahaan dan merupakan biaya yang diperlukan untuk
menjalankan perusahaan dimasyarakat. Karena pajak penghasilan mempengaruhi
semua perusahaan, akuntansi untuk pajak penghasilan sangat penting dan diperlukan.
Adapun masalah-masalah akuntansi pajak penghasilan meliputi:
1. Alokasi pajak penghasilan dalam suatau periode
2. Alokasi pajak penghasilan antara periode
3. Kompensasi kerugian kebelakang atau kedepan
4. Keredit pajak investasi
2. Bagaimanakah Analisis Laporan Keuangan
diaplikasikan.?
Laporan
keuangan dibuat dengan maksud untuk
memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progres report) secara periodik yang
dilakukan pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Adapun sifat dari laporan keuangan dimaksud
adalah menyajikan data historis serta menyeluruh yang terdiri dari data yang merupakan hasil kombinasi antara :
Fakta yang telah dicatat (recorded fact), prinsip-prinsip dan
kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulated) serta
pendapat pribadi (personal judgement). Data keuangan tersebut akan lebih
berarti lagi bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila di analisis lebih
lanjut sehingga dapat diperoleh informasi yang dapat mendukung
keputusan-keputusan yang akan diambil dikemudian hari.
Metode dan tehnik analisis (alat-alat analisis) digunakan untuk
menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan,
sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut
bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu atau diperbandingkan dengan alat-alat
pembanding lainnya, seperti misalnya : diperbandingkan dengan laporan keuangan
yang dibudgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya.
Tujuan dari setiap
metode dan tehnik analisis adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat
lebih dimengerti. Untuk itu pertama-tama analis harus mengkoordinir atau
mengkompilasi data yang diperlukan, selanjutnya mengukur dan kemudian
menganalisis serta menginterpretasikan sehingga data tersebut menjadi lebih
berarti. Ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap analis laporan
keuangan, yaitu analisis horisontal dan analisis vertikal. Analisis horisontal adalah analisis dengan
mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa
saat sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horisontal ini disebut
pula sebagai metode analisis dinamis. Adapun
analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya
meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara
pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga
hanya diketaui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisis
vertikal ini disebut juga sebagai metode analisis yang statis karena kesimpulan yang dapat
diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya. Ada
beberapa tehnik analisis yang biasa digunakan oleh para analis dalam
menganalisis laporan keuangan, diantaranya adalah :
1. Analisis
Perbandingan Laporan Keuangan, yaitu : metode atau tehnik analisis dengan cara
memperbandingkan laporan keuangan untuk
dua periode atau lebih, dengan menunjukkan :
a. data absolut atau
jumlah-jumlah dalam rupiah;
b. kenaikan atau
penurunan dalam jumlah rupiah;
c. kenaikan atau
penurunan dalam prosentase;
d. perbandingan yang
dinyatakan dengan ratio;
e. prosentase dari
total.
Analisis dengan
menggunakan metode ini akan diketahui
perubahan-perubahan yang akan terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan
evaluasi serta penelitian lebih lanjut.
2. Trend atau tendensi
posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend
percentage analysis), yaitu suatu metode dan tehnik analisis untuk mengetahui
tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik
atau bahkan turun.
3. Laporan dengan
prosentase perekomponen atau common-size statement, yaitu suatu metode analisis
untuk mengetahui prosentase investasi
pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk
mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi
dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4. Analisis Sumber dan
Penggunaan Modal Kerja, adalah suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber
serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal
kerja dalam periode tertentu.
5. Analisis Sumber dan
Penggunaan Kas (Cash flow statement analysis), adalah suatu analisis untuk
mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah
uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama
periode tertentu.
6. Analisis ratio,
adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu
dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua
laporan tersebut.
7. Analisis Perubahan
Laba Kotor (gross profit analysis), adalah suatu analisis untuk mengetahui
sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang
lain atau perubahan laba kotor suatu
periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8. Analisis Break-Even,
adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai
oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi
juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisis break-even ini juga akan
diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat
penjualan. Metode dan tehnik analisis manapun yang digunakan, kesemuanya itu
adalah merupakan permulaan dari proses analisis yang diperlukan untuk
menganalisis laporan keuangan, dan setiap metode analisis mempunyai tujuan yang
sama yaitu untuk membuat agar data dapat lebih dimengerti sehingga dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
3. Apakah yang dimaksud dengan Pasar, Lembaga Keuangan dan Suku
Bunga yang terdapat dalam Lingkungan
Keuangan.?
a. pasar.
Dalam ilmu
ekonomi, klau kita mengatakan pasar, maka kita akan berbicara tentang pertemuan
antara demen dan supply suatau peroduk. Dengan demikian pasar financial
menunjukkan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan aktiva financial (financial
asset) atau yang juga disebut skuritas. Adanya pasar financial bertujuan untuk
mengalokasikan tabungan-tabungan secara efesien kepada pemakai tabungan didalam
suatau perekonomian. Pihak yang memerlukan tabungan adalah pihak melakukan
investasi pada aktiva riil yang lebih besar dari tabunganny. Pihak-pihak
tersebut biasanya adalah perusahaan-perusahaan bukan keuangan. Sedangkan pihak
yang mempunyai tabungan lebih besar dari investasinya biasanya Rumah tangga.
Apabila pasar financial dapat menyatukan kedua belah pihak tersebut dengan
membiayai mereka dengan biaya semurah mungkin maka dapat dikatakan bahwa pasar
tersebut adalah pasar financial yang berjalan dengan efesien. Pasar uang
menyediakan saluran bagi terselenggaranya pertukaran aset keuangan dengan uang.
Berbeda dengan sektor lainnya dari system keuangan, pasar uang menekankan pada
kredit untuk memenuhi kebutuhan dana yang murni berjangka pendek. Pasar uang merupakan
sebuah meanisme lewat mana pemilik dana berlebih (surplus) untuk sementara
waktu (temporer) dapat berjumpa pula dengan pihak yang mengalami deficit dana
untuk sementara waktu. Pasar ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dana
jangka pendek dari perusahaan, lembaga keuangan dan pemerintah, menyediakan
mekanisme untuk pemberian kredit mulai dari satu malam (overnight) hingga yang
jatuh tempo satu tahun.
Keberadaan
Lembaga-lemabaga keuangan dimaksudkan agar proses alokasi tabungan
kepihak-pihak yang memerlukan untuk investasi bisa lebih efesien. Secara
kjeseluruhan lembaga-lembaga keuangan yang ada dalam sistem keuangan
diindonesia adalah sebagai berikut:
A. Sistem Moniter
1. Otoritas moniter
Bank sentral
2. Bank pencipta uang giral
Bank umum
B. Diluar Sistem Moniter
1. Bank bukan pencipta uang giral
- BPR
2. Lembaga pembiayaan
-
Perusahaan modal
ventura
-
Perusahaan sewa guna
-
Perusahaan anjak
piutang
-
Perusahaan kartu kredit
-
Perusahaan pembiayaan
konsumen
-
Perusahaan pegadaian
3. Perusahaan asuransi
-
Asuransi sosial
-
Asuransi jiwa
-
Asuransi kerugian
-
Reasuransi
-
Broker asuransi
-
Broker reasuransi
-
Penilai keuangan
asuransi
-
Konsultan aktuaria
4. Dana Pensiun
-
Dana pensiun pemberi
kerja
-
Dana pensiun lembaga
keuangan
5. Lembaga dibidang pasar modal
-
Bursa efek
-
Lembaga keliring
penyelesaian dan penyimpanan
-
Perusahaan reksa dana
-
Perusahaan efek
¨ Penjamin emisi
¨ Pedagang perantara
¨ Manajer investasi
-
Lembaga penunjang pasar
¨ Biro administrasi efek
¨ Tempat penitipan harata
¨ Wali amanat
6. Lainnya
-
Pialang pasar uang.
Dalam kegiatan perbankan adua jenis bunga yang diberikan kepadanasabah: pertama. Bunga simpanan
yaitu bunga yang diberikan swbagai rangsangan bagi nansabah. Bunga ini adalah bunga yang harus dibayar oleh bank
kepada nasabah, seperi jasa giro. Kedua. Bunga pinjaman yaitu bunga yang
diberikan kepada para peminjam oleh nasabahpeminjam kepada bank, seperti bunga
keredit dan harga ini bagi bank merupakan harga jual.
Kedua bunga ini adalah komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi
bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dibayar oleh bank kepada
nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari
nasabah. Kedua saling mempengaruhi satu sama lain, apabila bung simpanan
tinggi, maka secara otomatis bunga pinjamanpun akan tinggi dan begitu pula
sebaliknya.
Seorang manajemen harus
pandai-pandai dalam menetukan tingkat suku bunga yang tentunya dengan
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar
kecilnya penetapan suku bunga tersebut menurut Kasmir secara garis besar sebagai berikut:
1.
Kebutuhan dana apabila bank kekurangan dana
(jumlah simpanan sedikit), sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang
dilakukan bank agar dana tersebut cepat terpenuhi adalah dengan meningkatkan
tingkat suku bunga simpanan. Dengan meningkatnya suku bunga simpanan akan
menarik nasabah untuk menyimpan dananya di bank.
2.
Kebijaksanaan pemerintah, dalam arti baik bunga
simpanan maupun bunga pinjaman tidak boleh melebihi yang ditetapkan pemerintah.
3.
Target laba yang diinginkan, merupakan besarnya
keuntungan yang diinginkan oleh bank. Jika laba yang diingankan besar, maka
bunga pinjaman ikut besar dan demikian pula sebaliknya.
4.
Jangka waktu, semakin panjang jangka waktu
pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya
kemungkinan resiko dimasa mendatang.
5.
Kualitas jaminan, semakin liquid jaminan yang
diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan.
6.
Reputasi perusahaan, reputasi perusahaan atau
bonafiditas perusahan yang akan memperoleh kredit juga sangat menentukan
tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan
yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang relatif kecil dan
sebaliknya.
7.
Produk yang kompetitif, maksudnya adalah produk
yang dibiayai kredit tersebut laku dipasaran. Untuk produk yang kompetitif,
bunga kredit yang diberikan relatif rendah dibandingkan dengan produk yang
kurang kompetitif.
8.
Hubungan baik, dalam praktinya pihak bank
menggolongkan nasabahnya menjadi dua yaitu nasabah utama (primer) dan nasabah
biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas
nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai
hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganya
pun berbeda dengan nasabah biasa.
9.
Persaingan,
dalam kondisi tidak stabil, dan kekurangan dana sementara tingkat persaingan
semakin ketat, maka bank harus bersaing keras dengan bank lainnya.
1. Kesimpulan
Laporan keuangan adalah suatu lporan ahir dari proses akuntansi dalam
periode tertentu dengan menyajikan imformasi-imformasi tentang neraca, laporan
kometmen dan kontinjensi, laba rugi, alporan arus kas, catatan atas laporan
keuangan. Sedangkan untuk menganalisis kegitan-kegiatan laporan keuangan itu
dapat kita lakukan dengan beberapa cara: 1. Analisis perbandingan. 2. Analisis
trend. 3. Analisis persentase. 4. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja.
5. Analisis sumber dan penggunaan kas. 6. Anlisis ratio keuangan. 7. Analisis
perubahan laba kotor. 8. Analisis break even. 9. Analisi vertical da 10. Analisi
horizontal.
Pasar
adalah sutu hal yang tak dapat dipishkan dalam kegiatan manajemen keuangan ini
kepan demikian, karena pasar adalah tempat dimana terjadinya suatu kegiatan
tatap muka atau teransaksi kedua belah pihak yang tidak lain diperankan oleh
perorangan dan lembaga keuangan (LK System moniter dan LK Non system moniter).
Dari pertemuan kedua belah pihak tersebut pasti ada yang diuntungkan dan ada
puala yang dirugikan walaupun tampadisadari. Bunga adalah bagian yang paling
dinanti oleh pihak manapun, dalam manajemen keuangan terdapat dua jenis bunga.
Yaitu bunga simpanan dan bunga pinjaman,
DAFTAR PUSTAKA
v
Suad Husnan, Manajemen
Keuangan: Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang).Buku 1 Edisi 4.
Yogyakarta BFF, 2000
v
Niluh Putri Wiagustini. Dasa-dasar
Menejemen Keuangan. Udayana UNM Press,2010
v
Kasmir.Se.MM.Menejemen
Perbankan.Pt. Raja Grafindo Persada Jakarta, 2003
v
Drs. M Faisal Abdullah. MM.
Dasar-dasar Menejemen Keuangan. UMM Press. 2001
v
Lukas Setia Atmaja. Phd. Teori
dan Praktek Menejemen Keuangan. Cv. Andi Offset 2008
v
Sawir, Agnes. Analisis
Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramidia
Pustaka Utama. 2001.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar