Senin, 24 September 2012

Penyesalan Seorang Abdi dalam Perjalanan Menuju Lima Wali


Selepas turun tangga Sunan Derajat
Rasa dahaga sangat terasa 
Ditambah dengan panasnya terik mentari
Seakan membakar ubun-ubun kepala
Kulangkahkan kaki menuju keramaian
Para pedagang menjajakan dagangannya
Sambil menyahut para pengunjung yang berjalan
Walau tiada keinginan
Sepanjang jalan kujalani
Namun kuhanya menukar uangku
Dengan minuman freshtea yang berwarna merah
Setegug ku alirkan mengaliri rongga-rongga kehidupan
Rasa segar menghilangkan dahaga
Kulangkahkan kaki menuju bus dan kutemui dua orang insan
Yang sedang bernasib sama dalam keadaan
Kuulurkan tangan dengan sebotol freshtea
Walau keadaan masih dalam harapan
Perjalanan semakin jauh
Bus akan berbalik arah mengahiri perjalanan
Rasa lelah dan ngantuk berlarut dalam pejaman mata
Mataku tak dapat pejamkan
Pikiranku trus berjalan menerawang perjalanan
Walau telah berlalu dalam kenangan
Subhanallah….
Hatiku tersentak dalam penyesalan
Kenapa diri ini tidak menyadari akan keadaan kedua insan
Hatiku terus mengerutu penuh kesalahan
Ya-Allah ……..
Ampunilah khilaf seorang hamba
Yang tiada kesempurnaan dalam pengabdian.



Tidak ada komentar: