Minggu, 15 September 2013

KISAH SEORANG IBU YANG SUDAH TIADA MENANTI IRINGAN DOA DARI ANAKNYA



Pada suat hari tidulah seorang ulama yang bernama Nabatul Bnani dari salat malamnya, ia terlelap dalam mimpinya dengan berjalan-jalan menuju sebuah kuburan, namun tiada sangka beliau bertemu dengan perkumpulan orang-orang yang sudah tiada didunia dengan kain kafan yang mereka pakai, mereka berkumpul satu dengan yang lainnya dalam satu meja makan bak keluarga, sungguh sangat menkjubkan kehidupan setelah mati memang benar-benar ada. Namun keadaan seseorang ibu yang berlainan dengan kain kafan yang kusut, kusam wjahnya yang tak ceria seakan berbagai permasalahan ia alami membuat nabatul banani semakin keheranan. Tak kuat rasanya beliau melihat semua itu, beliaupun menghampirinya dan menanyakan keadaannya kenapa bisa sedemikian.
            Percakapan anatara kedua insan yang sudah berlainan kehidupan berlangsung penuh kesedihan, ternyata dia adalah seorang ibu yang tidak pernah diingat oleh anak perempuannya didunia. Sang ibu itu menceritakan kedaan putrinya kepada nabatul bnani, bahwa dia punya seorang putri yang tidak pernah ingat kepada saya setelah ia menikah dengan seseorang  yang kaya raya, kemudian diakhir cerita sang ibu kepada nabatul bnani ia berpesan “jika engkau menemui anakku, tolong beritau keadaanku kepadanya”!!!.
            Mendengar semua itu akhirnya Nabatul Bnani terhentak dari tidurnya. Singat cerita beliaupun mencari si wanita yang dimaksud ibu dalam mimpinya, sudah sekian lama beliau mencari, keberbagai penjuru kota dan desa akhirnya beliau menemukan sebuah rumah yang begitu mewah dan megah, beliupun menghampiri rumah itu dan menemui pemilik rumah. Setelah bertemu dengan pemilik rumah, Nabatul Bnani hal ikhwal kehidupannya, dan beliau juga bertanya apakah ia mempunyai seorang ibu yang sudah tiada, ternyata sang wanita itu terdiam seakan teringat sesuatu, dengan mimik kesedihan Nabatul Bnani mengetahui bahwa dia memang benar-benar anak dari ibu dalam mimpinya.
Keterharuan dari seorang anak akan ibunya yang sudah lama ia lupakan semakin menjadi setelah Nabatul Bnani menceritakan keadaan ibunya dan menyampaikan pesannya. Cakrawala semakin sedih mendengar ketidakpastian hidup seorang ibu, tetesan air mata membasahi indahnya cakrawala. Karena nabatul bnani terasa sudah menyampaikan kewajibannya iapun pergi dari hadapan seorang wanita yang dalam keterharuan.
Rutinantas dari seorang nabatul bnani setiap malam seakan menjadi kewajiban tersendiri, dimalam yang penuh keheningan ia tertidur dalam dzikirnya, ia berkelana dalam dunia mimpi, mimpi itu ternyata tiada bedanya dengan mimpi sebelumnya, beliau betemu dengna sekumpulan insan dengan kain kafan untuk makan bersama layaknya keluarga, namun entah kenapa seorang ibu datang dan bergabung bersama sekumpulan insan dengan kain kafan yang begut bersinar dengan wajah penuh keceriaan, terlepasa dari keheranan itu beliau menghampirinya dan menanyakannya;
Nabatul bnani   ; anda pada saat itu memakai kainkafan yang kusut susam dengan wajah penuh kesediahan, kenapa hari ini anda bisa seperti ini..?
Sang Ibu             ; betul, saya dulu adalah orang yang dulu anda temui, namun berkat doa anak saya, saya menjadi seperti ini.
Mimpi nabatul bnani menjadi usai, beliau terhentak dari tidurnya penuh ketakjuban. Subhanallah, sungguh engkau maha pengasih lagi maha pemurah.
Semoga cerita ini mebuat kita selalu bermuhasabah akan kehidupan kita, kita tidak hanya hidup dalam kesendirian akan tetapi kita hidup dalam kebersamaan. Semoga bermanfaat… 


cerita ini diambil dari kitab syarah al-ushfuriyah



Tidak ada komentar: