Selasa, 10 Maret 2015

FALSAFAH PENDIDIKAN JASMANI



A.    Kedudukan Dan Makna Pendidikan Jasmani
Sehubungan dengan ancaman perpecahan antar etnes dan konflik antar bangsa yang menjurus kea rah pecahnya kesatuan bangsa, maka pendidikan dalam semua jenjang sangat diperlukan sebagai alat untuk menumbuhkan saling pengertian, toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa dan cinta damai pada para siswa dan masyarakat.
Kemajuan teknologi informasi dan komonikasi yang sudah sangat maju, telah pula menghadapkan para remaja dan anak-anak pada gaya hidup yang lebih mengutamakan keunggulan dan kecerdasan intlektual, kurang memperhatikan perkembangan mental dan karakter. Dalam kondisi demikian, patutlah kita mempertanyakan kembali peranan dan fungsi pendidikan jasmani.

B.     Hakikat Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah peruses pendidikan yang mendatangkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani adalah suatubidang kajian yang berkaitan dengan gerak manusia, perkembangan fisik dan psikis.

C.    Tujuan Dan Fungsi Pendidikan Jasmani
a.      Tujuan Pendidikan Jasmani
Apakah sebenarnya tujuan dari pendidikan jasmani.? Pada dasarnya pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:
·         BELAJAR keterampilan yang diperlukan untuk melakukan berbagai jenis aktivitas fisik.
·         MEMAHAMI implikasi dan keuntungan dari keterlibatanya dalam aktivitas fisik.
·         BERPARTISIPASI secara tetap tentu dalam aktivitas fisik.
·         BUGAR secara fisik.
·         MENJIWAI nilai-nilai aktivitas fisik dan kontribusinya terhadap gaya hidup yang sehat.
·         MENGEMBANGKAN kepertcayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aktivitas jasmani.
·         MENGEMBANGKAN keterampilan social yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang (inter-personal).
·         MENIKMATI kesenangan dan keriangan saat melakukan aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.
b.      Fungsi Pendidikan Jasmani
1.      Aspek Organik : menjadikan fungsi system tubuh lebih baik, meningkatkan kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan kardiovaskuler, dan fleksibilitas.
2.      Aspek Neuromuskuler : meningkatkan keharmonisan fungsi saraf dan otot, mengembangkan ketrampilan lokomotor, non-lokomotor, manipulative, power, kecepatan reaksi, kelincahan, berbagai ketrampilan olahraga.
3.      Aspek Perseptual : meningkatkan kemampuan menerima dan mebedakan isyarat, kemampuan ruang, kordinasi gerak, kesimbangan tubuh, body image.
4.      Aspek Kognitif :mengembankan kemampuan mengekplorasi, menemukan sesuatu, memahami, memperoleh pengetahuan dan membuat keputusan. Meningkatkan pengetahuan tentang peraturanpermainan, keselamatan, dan etika serta penggunaan setrategi dan teknik memecahkan masalah gerak.
5.      Aspek Sosial : menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan, mengembangkan kemampuan membuat keputusan dalam kelompok, belajar berkomonikasi dan tukar pikiran dengan orang lain, mengembangkan keperibadian, sikap, dan nilai-nilai yang positif dalam masyarakat.
6.      Aspek Emosional : mengembangkan respon yang sehat terhadap aktivitas jasmani dan reaksi yang positif sebagai penonton, memberikan saluran untuk mengekpresikan diri dan kreativitas, menghargai pengalaman estetika dari berbagai aktivitas yang reliven.
c.       Hubungan Pendidikan Jasmani, Bermain Dan Olahraga
Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisik yang umumnya tidak bersifat kompetitif. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.
Olahraga di pihak lain adalah suat bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga sebagai suatu bentuk permainan terorganesasi. Secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif.
                        Olahraga adalah aktivitas kompetitif yang terorganisikan dengan baik. Pendidikan jasmani adalah aktivitas jasmani yang memiliki tujuan kependidikan tertentu. Pendidikan jasmani bersifat fisik dalam aktivitasnya dan dilaksanakan untuk mendidik.
Bermain olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat menyatu secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan, seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan kependidikan.
d.      Olahraga Rekreasi Dan Dansa
Para ahli memandang bahwa rekreasi adalah aktivitas untuk mengisi waktu senggang akan tetapi, rekreasi dapat pula memenuhi salah satu definisi “penggunaan berharga wari waktu luang”. Rekreasi adalah aktivitas yang menyihatkan, baik secara fisik, mental dan social. Dengan demikian, penekanan dari rekreasi adalah dalam upaya revitalisasi tubuh dan jiwa yang terwujud karena “menjauh” dari aktivitas rutin dan kondisi yang menekan dalam kehidu sehari-hari.
Dansa adalah aktivitas gerak ritmis yang biasanya dilakukan dengan iringan music, kadang dipandang sebagai sebuah alat ungkap atau ekspresi dari suatu lingkup budaya tertentu, yang pada perkembangannya digunakan untuk hiburan dan memperoleh kesenangan, di samping sebagai alat untuk menjalin komunikasi dan pergaulan dan sebagai kegiatan yang menyihatkan.
Tujuan pembelajaran jasmani harus mencakup tujuan dalam domain psikomotorik, domain kognitif, dan tak kalah pentingnya dalam domain afektif. Konsep kebugaran jasmani dan knsep kebugaran motorik dianggap berbeda. Kebugaran jasmani mengarah pada aspek kualitas tubuh dan organ-organnya, seperti kekuatan, daya tahan (jantung-paru), kelenturan (otot dan persendian), sedangkan kebugaran motorik menekankan pada aspek penampilan yang melibatkan kualitas gerak sendiri seperti kecepatan, kelincahan, power, keseimbangan, dll. Konsep jasmani merujuk pada semua aspek diatas.
Domain kognitif mencakup pengetahuan tentang fakta, konsep, dan lebih penting lagi adalah penalaran dan kemampuan memecahkan masalah. Domain afektif mencakup sifat-sifat atau karakter yang menjadi unsure keperibadian yang baik, mempunyai konsep diri yang bagus dan komponin kepribadian lainnya, seperti intelegensia emosional dan watak.
Intelegensia emosional mencakup beberapa sifat penting, yakni pendidikan diri, kemampuan memotivasi diri, ketekunan dan kemampuan untuk berempati. Kemampuan berempati merupakan kualitas pribadi yang mampu menempatkan diri di pihak orang lain dengan mencoba memahami perasaan orang lain. Karena itu pula empati disebut juga sebagai kecerdasan hubungan sosial.

D.    Gerak Sebagai Kebutuhan Anak
Dunia anak-anak adalah dunia yang segar, baru dan senantiasa indah, dipenuhi keceriaan. Dunia anak-anak mengandung aneka ragam pengalaman yang menyisikkan, dibarengi berbagai kesempatan untuk memperoleh pembinaan. Bermain adalah dunia anak. Sambil bermain mereka belajar. Segala macam gerak dipelajarinya, dari menggerakkan anggota tubuhnya hingga mengenali berbagai benda di lingkungan sekitarnya. Bayangkan keceriaan yang didapatnya ketika ia menyadari baru saja menambah pengetahuan dan keterampilan. Belajar bergerak dengan keceriaan merupakan dua hal penting dalam masa kanak-kanak. Hal ini termasuk upaya mempelaari tubuhnya dan berbagai kemungkinan geraknya. Gerak adalah kebutuhan mutlak anak-anak. Sayangnya ketika usia semakin meningkat, aktivitas anak-anak semakin berkurang.

E.     Pentingnya Pendidikan Jasmani
Beban belajar di sekolah begitu berat dan menekan kebebasan anak untuk bergerak. Kebutuhan mereka akan gerak tidak bisa terpenuhi karena keterbatasan waktu dan kesempatan. Kehidupan sekolah yang demikian ditambah pula dengan kehidupan di rumah dan lingkungan luar sekolah. Dengan semakin rendahnya kebugaran jasmani, kian meningkat pula gejala penyakit hipokonetik (krang gerak). Akibatnya penyakit jantung tidak hanya terjangkit pada orang dewasa saja tapi juga terjadi pada anak-anak. Pendidikan jasmani sangatlah penting untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Secara umum manfaat pendidikan jasmani di sekolah mencakup sebagai berikut;


Secara umum manfaat pendidikan jasmani di sekolah mencakup sebagai berikut;
1.      Memenuhi kebutuhan anaka akan gerak
Pendidikan jasmani memang merupakan dunia anak-anak dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak.
2.      Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya
Pendidikan jasmani adalah waktu untuk “berbuat”. Anak-anak lebih memilih untuk berbuat sesuatu dari pada hanya harus memilih atau mendengarkan orang lain ketika mereka sedang belajar.
3.      Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna
Peranan pendidikan jasmani di sekolah dasar cukup unik, karena turut mengembangkan dasar-dasar keterampilan yang diperlukan anak untuk menguasai berbagai keterampilan dalam kehidupan di kemudian hari.
4.      Menyalurkan energi yang berlebihan
Anak adalah mahluk yang sedang berada dalam masa kelebihan energi. Kelebihan energi ini perlu disalurkan agar tidak mengganggu keseimbangan perilaku dan mental anak.
5.      Merupakan peruses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun emosional.
Pendidikan jasmani yang benar akan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap pendidikan anak secara keseluruhan.

Tidak ada komentar: