Rabu, 11 Maret 2015

Tasawuf Dalam Dua Zaman



a.      Tasawuf pada zaman nabi
Kehidupan sufi sudah ada pada kehidupan nabi Muhammad saw sehari-hari, ia hidup sederhana dan menderita. Disamping itu nabi menghabiskan waktunya untuk beribadah, berdakwah dan mendekatkan diri kepada Allah swt.
Kehidupan nabi dalam sehari-hari sangatlah menderita dan sangat sederhana, alat-alat rumanya pun jarang didapat, bukan hanya itu makanan dan minumanpun jarang didapat dan belum tentu terdapat tiap makan. Tidur diatas tikar sampai membekas dipipinya, makanan yang disajikan sehari-hari hanya roti kering yang terbuat dari tepung kasar dengan segelas air minum, sebutir atau dua butir kurma bahkan dirumahnyapun tidak ada meja makan sehingga menghadapi hidangan duduk diatas tanah. Itu semua adalah cerita-cerita yang sering didapatkan dalam kitab-kitab sejarah.
Semua yang dicontohkan oleh nabi muhammad terutama dalam contoh hidup sederhana itu, tentang menerima seadanya, menjadikan hidup rohani lebih tinggi dari pada hidup kebendaan yang mudah mengajak manusia dalam meninggalakan tujuan hidup manusia yang pokok. Beliau memberi contoh bahwa kekayaan dan kesenagan it tidaklah abadi. Ia mengajak untuk mencari kelezatan hidup yang lebih tinggi dari pada itu, yaitu hidup sepanjang ajaran pencipta dunia ini.
Memang didikan yang dibawa oleh nabi adalah pengajaran semata-mata dan itu memberi contoh dengan perbuatan dan tingkah lakunya, bukan hanya menyuruh dan menganjurkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya, serta perinsip kesaderhanaan hidup ini sangatdipegang teguh dan dianjurkan oleh nabi.
Setelah beliau diangkat menjadi nabi utusan Allah, keadaan dan cara hidup beliau masih ditandai oleh jiwa dan suasana kerakyatan meskipun dirinya berada dalam lingkaran keadaan hidup yang serba dapat dipenuhi semua keinginannya lantaran kekuasaannya sebagai seorang nabi yang menjadi kekash Allah.
b.      Zaman sesudah nabi
Perkataan tasawuf untuk perkataan sufi belum dikenal orang dalam zaman nabi dan zaman shahabat-sahabatnya sudah jelas. Hanya saja  dari perkataan yang diucapkan mereka dan perbuatan yang dikerjakannya dapat ditarik kesimpulan, bahwa kehidupan mereka lebih banyak diarahkan pada kehidupan rohani dari pada kehidupan duniawi. Amal kerohanian ini tampak jelas dilihat dalam ibadat-ibadat agama mereka. Jika orang lain melakukan ibadat-ibadat itu hanya untuk memenuhisyarat rukun agama semata-semata  mereka menunaikannya dengan tujuan yang lebih mendalam, merek mencari hikmah-hikmah yang lebih tinggi dari pada amal perbuatan lahir semata.
Menurut catatan sejarah, banyak orang tertarik pada perkataan yang diucapkan dan uraian-uraian yang diberikan oleh huzaifah bin yaman, salah seorang sahabat nabi yang terbesar dan terkenal zahid. Ucapan-ucapannya menyuruh orang untuk berfikir lebih dalam dan merenung lebih lama, baik mengenai pengertian-pengertian keesaan Allah, maupun yang menyinggung rahasia hati manusia.
Adapun tokoh-tokoh sufi yang telah merintis ilmu tasawuf dari zaman nabi hingga para shahabat dan tabi`in adalah sebagai berikut:
1.      Kalangan ahlul bait.
a.       Zainal abidin adalah cicit rasulullah saw putra husain bin ali bin abi thalib, lahir pada hari jumat tahun 38 H. ia mendapatkan gelar ibnu al-khairatain, yaitu putra dua kebaikan. Ia sangat menghormati ibunya, hal ini ia lakukan hanya demi tawaddu`nya pada ibunya.
b.      Ja`far bin as-siddiq
 Ja`far bin as-siddiq banyak meninggalkan wasiat dan arahan sufi ia digolongkan sebagai imam VIII oleh pengikut syi`ah
2.      Kalangan sahabat dan tabi`in
a.      Salman  al-farisi
Salman  al-farisi adalah putra bangsawan dari isfahana persia yang semula memeluk ajaran majusi. Ia tidak mendapatkan ketenangan batin, ia pindah dan mendalami dan masuk ajaran kristen, kemudian mengembara sampai ahirnya bertemu dengan nabi muhammad. Disisi nabi ia menghirup udara segar, merasuk hingga relung-relung sumsum. Kedudukan salman disisi nabi sudah banyak diceritakan banyak orang. Menurut ibnuy hajar dalam kitabnya al-ahabah fi tamyiz shahabah, salman abu abdillah al-farisi itu acap kali dinamakan salaman alkhair dan salaman anak islam peranan salman dalam pengembangan tasawuf dapat dilihat dari kehidupannya yang zuhud dan amat sederhana sekali. Salman  al-farisi adalah tokoh sufi yang juga dikenal sebagai waliullah dengan karomahnya yang tidak asing bagi masyarakat.
b.      Hasan al-bashri
Hasan al-bashri adalah ulama dari golongan tabi`in yang terbesar dan ternama. Beliau lahir pada tahun 21H dan wafat tahun 110.H. beliau adalah orang yang pertama kali membicarakan tentang ilmu tasawuf, ilmu kebatinan, kesuhuran budi, dan kesucian hati. Dasar pendiri beliau adalah zuhud, menolak kemegahan dunia,semata-mata menuju kepada Allah, tawakkal, khauf, dan raja`. Beliau inilah zahid yang khauf dan raja`nya menjadi suri tauladan para sufi. Ajarannya dijadikan kitab pedoman utama bagi imam-imam sufi diseluruh dunia.
c.       Sufyan ats-tsuri
Nama lengkap Sufyan ats-tsuri adalah abu abdillah sufyan bin sa`id masruq ats-tsauri al-khufi. Beliau lahir pada tahun 97 H dikota bashrah. Beliau adalah seorang ulama besar di kufah, seorang mujtahid terkenal sebagai imam mazhab  dibidang fikih dan paling tahu tentang halal dan haram. Sebagai ahli tasawuf dan mendapat gelar amirul mu`minin fil hadits. Selama  hidupnya ia habiskan untuk beribadah  kepada Allah.
3.      Tokoh tasawuf dalam bidang akidah
a. Abu yazid al-busthami
Nama Lengkapnya adalah thaifun bin usa bin hurusan al-bustami. beliau lahir dibagian timur laut persia dikota bustha. Ayahnya adalah seorang terkemukaadinegrinya, bernama surasyan penganut agama zoroaster, kemudian masuk agama islam. Ia suka mengembara keberbagai negri untuk mencari ilmu pengetahuan dan ia juga mempunyai guru lebih dari100 orang. Dalam dunia sufi ia dikenal dengan oarang yang memplopori ajaran fana`, baqa` dan seterusnya ittihad yaitu hubungan antara mahluk dengan sang khaliknya.
b.Al-muhasibi
Nama lengkap beliau adalah abu abdilla al-haris bin asad al-muhasabi, dinamakan al-muhasabi karena ia adalah orang yang mempunyai perhitungan terhadap dirinya, sangat takut sangat takut akan perbuatan-perbuatan yang memang dilarang oleh agama islam. Ia juga tekenal dibaghdad sebagai pengarang ulung yang amat berjasa, tak kurang dari 200 kitab telah ditulisnya tentang ilmu-ilmu fikih, tasawuf, hadits dan ilmu kalam.
c. Sahl at-tustari
Nama aslinya adalah abu muhammad sahl bin abdullah bin yunus. Awalnya ia adalah orang yang ahli fikih yang sangat kuat berpegang teguh pada ajaran sunni, tetapi kemudian ia menampakkan perhatiannya pada dunia kesufian dan ahlak.
d.   Junaid al-baghdadi
Nama lengkapnya adalah abu qasim al-junaidibin muhammad al-kazaz an-nahawandi. Ayahnya seorang pedagang. Ia merupakan keponakan dari siti as-sauthi seorang ahli tasawuf ternama. Para ulama sufi diberi nama penghulu ulma ahirat. Ia mempunyai kedudukan dalam ilmu sufi  yang disebut ahwal yang mengatasi syara` dan akal.



Tidak ada komentar: