Rabu, 15 Juli 2015

Haruskah Berpisah

Sang pengembara hanya diam seribu kata
Meratapi berlalunya nirwana
Disaat berjalan bersama dalam sebuah wadah yang fana
Dalam titian cakrawala yang penuh cahaya
Dalam munajat yang penuh harapan dari sang pengembara
Dalam titisan suci sang kuasa
Jiwa ini menjadi lara meninggalkan cakrawala
Jiwa ini menangis tak berair mata
Cakrawala kan berlalu dalam pandangan mata
Dari seorang pengembara yang hina
Jiwa ini belum siap tuk berlari
Melalui lingkaran cakrawala Ilahi
Jiwa ini masih rapuh tiada seni
Tuk berjalan melewati nirwana suci
Jiwa ini harus bersmidi
Menatap cahaya suci
Mengharap titisan Illahi
Dalam wadah fana dengan titian suci
Akankah jiwa ini harus berpisah dengan begitu singkat
Kenapa jiwa ini takterikat
Hingga abadi dalam titian suci bertabur sifat
Kaki seakan takrela ku angkat
Telapak tangan seakan tak rela ku angkat
Tuk terus terlelap dalam munajat
Menghapus noda-noda jahat yang menghambat
Namun begitulah pengembaraan ini harus berlalu
Kuasanya tak dapat kita padu
Dalam rangkaian insan yang hanya mengadu
Allahumma akhlish washbir qalbi fikulli `umri
Watammim qalbi fikulli hajati
Walaataqbidl ruhi qabla antardlaka `alahayati


 Pamekasan, 15/7/2015


Tidak ada komentar: