a.
Tasawuf
pada zaman nabi
Kehidupan sufi
sudah ada pada kehidupan nabi Muhammad saw sehari-hari, ia hidup sederhana dan
menderita. Disamping itu nabi menghabiskan waktunya untuk beribadah, berdakwah
dan mendekatkan diri kepada Allah swt.
Kehidupan nabi
dalam sehari-hari sangatlah menderita dan sangat sederhana, alat-alat rumanya
pun jarang didapat, bukan hanya itu makanan dan minumanpun jarang didapat dan
belum tentu terdapat tiap makan. Tidur diatas tikar sampai membekas dipipinya,
makanan yang disajikan sehari-hari hanya roti kering yang terbuat dari tepung
kasar dengan segelas air minum, sebutir atau dua butir kurma bahkan
dirumahnyapun tidak ada meja makan sehingga menghadapi hidangan duduk diatas
tanah. Itu semua adalah cerita-cerita yang sering didapatkan dalam kitab-kitab
sejarah.
Semua yang
dicontohkan oleh nabi muhammad terutama dalam contoh hidup sederhana itu,
tentang menerima seadanya, menjadikan hidup rohani lebih tinggi dari pada hidup
kebendaan yang mudah mengajak manusia dalam meninggalakan tujuan hidup manusia
yang pokok. Beliau memberi contoh bahwa kekayaan dan kesenagan it tidaklah
abadi. Ia mengajak untuk mencari kelezatan hidup yang lebih tinggi dari pada
itu, yaitu hidup sepanjang ajaran pencipta dunia ini.
Memang didikan
yang dibawa oleh nabi adalah pengajaran semata-mata dan itu memberi contoh
dengan perbuatan dan tingkah lakunya, bukan hanya menyuruh dan menganjurkan
seseorang untuk melakukan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya, serta
perinsip kesaderhanaan hidup ini sangatdipegang teguh dan dianjurkan oleh nabi.
Setelah beliau
diangkat menjadi nabi utusan Allah, keadaan dan cara hidup beliau masih
ditandai oleh jiwa dan suasana kerakyatan meskipun dirinya berada dalam
lingkaran keadaan hidup yang serba dapat dipenuhi semua keinginannya lantaran
kekuasaannya sebagai seorang nabi yang menjadi kekash Allah.
b.
Zaman
sesudah nabi
Perkataan
tasawuf untuk perkataan sufi belum dikenal orang dalam zaman nabi dan zaman
shahabat-sahabatnya sudah jelas. Hanya saja
dari perkataan yang diucapkan mereka dan perbuatan yang dikerjakannya
dapat ditarik kesimpulan, bahwa kehidupan mereka lebih banyak diarahkan pada
kehidupan rohani dari pada kehidupan duniawi. Amal kerohanian ini tampak jelas
dilihat dalam ibadat-ibadat agama mereka. Jika orang lain melakukan
ibadat-ibadat itu hanya untuk memenuhisyarat rukun agama semata-semata mereka menunaikannya dengan tujuan yang lebih
mendalam, merek mencari hikmah-hikmah yang lebih tinggi dari pada amal
perbuatan lahir semata.
Menurut catatan
sejarah, banyak orang tertarik pada perkataan yang diucapkan dan uraian-uraian
yang diberikan oleh huzaifah bin yaman, salah seorang sahabat nabi yang
terbesar dan terkenal zahid. Ucapan-ucapannya menyuruh orang untuk berfikir
lebih dalam dan merenung lebih lama, baik mengenai pengertian-pengertian
keesaan Allah, maupun yang menyinggung rahasia hati manusia.
Adapun
tokoh-tokoh sufi yang telah merintis ilmu tasawuf dari zaman nabi hingga para
shahabat dan tabi`in adalah sebagai berikut:
1. Kalangan
ahlul bait.
a. Zainal
abidin adalah cicit rasulullah saw putra husain bin ali bin abi thalib, lahir
pada hari jumat tahun 38 H. ia mendapatkan gelar ibnu al-khairatain, yaitu
putra dua kebaikan. Ia sangat menghormati ibunya, hal ini ia lakukan hanya demi
tawaddu`nya pada ibunya.
b. Ja`far
bin as-siddiq
Ja`far bin as-siddiq banyak meninggalkan
wasiat dan arahan sufi ia digolongkan sebagai imam VIII oleh pengikut syi`ah
2. Kalangan
sahabat dan tabi`in
a.
Salman al-farisi
Salman al-farisi adalah putra bangsawan dari
isfahana persia yang semula memeluk ajaran majusi. Ia tidak mendapatkan
ketenangan batin, ia pindah dan mendalami dan masuk ajaran kristen, kemudian
mengembara sampai ahirnya bertemu dengan nabi muhammad. Disisi nabi ia
menghirup udara segar, merasuk hingga relung-relung sumsum. Kedudukan salman
disisi nabi sudah banyak diceritakan banyak orang. Menurut ibnuy hajar dalam
kitabnya al-ahabah fi tamyiz shahabah,
salman abu abdillah al-farisi itu acap kali dinamakan salaman alkhair dan
salaman anak islam peranan salman dalam pengembangan tasawuf dapat dilihat dari
kehidupannya yang zuhud dan amat sederhana sekali. Salman al-farisi adalah tokoh sufi yang juga dikenal
sebagai waliullah dengan karomahnya yang tidak asing bagi masyarakat.
b.
Hasan al-bashri
Hasan al-bashri adalah
ulama dari golongan tabi`in yang terbesar dan ternama. Beliau lahir pada tahun
21H dan wafat tahun 110.H. beliau adalah orang yang pertama kali membicarakan
tentang ilmu tasawuf, ilmu kebatinan, kesuhuran budi, dan kesucian hati. Dasar
pendiri beliau adalah zuhud, menolak kemegahan dunia,semata-mata menuju kepada
Allah, tawakkal, khauf, dan raja`. Beliau inilah zahid yang khauf dan raja`nya
menjadi suri tauladan para sufi. Ajarannya dijadikan kitab pedoman utama bagi
imam-imam sufi diseluruh dunia.
c.
Sufyan ats-tsuri
Nama lengkap Sufyan
ats-tsuri adalah abu abdillah sufyan bin sa`id masruq ats-tsauri al-khufi.
Beliau lahir pada tahun 97 H dikota bashrah. Beliau adalah seorang ulama besar
di kufah, seorang mujtahid terkenal sebagai imam mazhab dibidang fikih dan paling tahu tentang halal
dan haram. Sebagai ahli tasawuf dan mendapat gelar amirul mu`minin fil hadits.
Selama hidupnya ia habiskan untuk
beribadah kepada Allah.
3. Tokoh
tasawuf dalam bidang akidah
a. Abu
yazid al-busthami
Nama Lengkapnya adalah
thaifun bin usa bin hurusan al-bustami. beliau lahir dibagian timur laut persia
dikota bustha. Ayahnya adalah seorang terkemukaadinegrinya, bernama surasyan
penganut agama zoroaster, kemudian masuk agama islam. Ia suka mengembara
keberbagai negri untuk mencari ilmu pengetahuan dan ia juga mempunyai guru
lebih dari100 orang. Dalam dunia sufi ia dikenal dengan oarang yang memplopori
ajaran fana`, baqa` dan seterusnya ittihad yaitu hubungan antara mahluk dengan
sang khaliknya.
b.Al-muhasibi
Nama lengkap beliau
adalah abu abdilla al-haris bin asad al-muhasabi, dinamakan al-muhasabi karena
ia adalah orang yang mempunyai perhitungan terhadap dirinya, sangat takut
sangat takut akan perbuatan-perbuatan yang memang dilarang oleh agama islam. Ia
juga tekenal dibaghdad sebagai pengarang ulung yang amat berjasa, tak kurang
dari 200 kitab telah ditulisnya tentang ilmu-ilmu fikih, tasawuf, hadits dan
ilmu kalam.
c. Sahl
at-tustari
Nama aslinya adalah abu
muhammad sahl bin abdullah bin yunus. Awalnya ia adalah orang yang ahli fikih
yang sangat kuat berpegang teguh pada ajaran sunni, tetapi kemudian ia
menampakkan perhatiannya pada dunia kesufian dan ahlak.
d. Junaid
al-baghdadi
Nama lengkapnya adalah
abu qasim al-junaidibin muhammad al-kazaz an-nahawandi. Ayahnya seorang
pedagang. Ia merupakan keponakan dari siti as-sauthi seorang ahli tasawuf
ternama. Para ulama sufi diberi nama penghulu ulma ahirat. Ia mempunyai
kedudukan dalam ilmu sufi yang disebut
ahwal yang mengatasi syara` dan akal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar