TURUN
GUNUNG: Pengasuh Ponpes Banyuanyar KH Syamsul Arifin didampingi Plt Ketua DPRD
TURUN GUNUNG: Pengasuh Ponpes Banyuanyar KH Syamsul Arifin
didampingi Plt Ketua DPRD Pamekasan Halili menyampaikan aspirasi massa di atas
kendaraan bak terbuka kemarin. Bersama Warga Demo Tuntut KPU Dibubarkan
PAMEKASAN–Krisis politik yang terjadi di Pamekasan
pasca pencoretan salah satu pasangan calon (paslon) oleh KPU setempat,
semakin menggumpal. Kemarin (12/11) ribuan warga mengepung kantor
DPRD, menuntut agar KPU dibubarkan lantaran dinilai tidak netral
dan berpihak kepada salah satu calon.
Indikasi ketidaknetralan KPU, versi massa,
saat penetapan pasangan calon (paslon) KPU Pamekasan terkesan tebang
pilih. Pasangan Ach. Syafi i Yasin dan Kholil Asyari (ASRI) tidak
diloloskan. Padahal, menurut mereka semua persyaratan sudah lengkap.
Sedangkan pasangan KOMPAK (Kholilurrahman- Masduki
untuk Pamekasan kondusif) yang diyakini tidak punya ijazah SD/MI malah
diloloskan. Aksi massa dimulai dari sekitar Monumen Arek
Lancor. Mereka melakukan long march menuju kantor DPRD di Jalan
KERANDA MAYAT: Massa pendukung ASRI long march menuju gedung
DPRD Pamekasan kemarin.
Kabupaten. Selain berjalan kaki, massa juga terlihat
menggunakan sepeda motor dan kendaraan bak terbuka. Seperti aksi-aksi
sebelumnya, massa membawa sejumlah poster yang berisi
kecaman terhadap KPU Pamekasan. Ditengah jalan mereka
meneriakkan kecaman keputusan KPU cacat hukum. Serta,
KPU terkesan memihak kepada incumbent. ”KPU tidak adil dan
sudah jelas keputusan yang dilakukan terindikasi keputusan
pesanan. KPU harus dibubarkan saja,” timpalnya.
Menariknya, setelah tiba di Jalan Kabupaten mereka
bisa masuk secara leluasa hingga depan Kantor DPRD
Pamekasan. Itu karena pengamanan untuk peserta aksi
terkesan lunak. Saat peserta aksi hendak masuk ke Kantor
DPRD Pamekasan aparat sempat menghalangi. Namun, peserta aksi
ternyata bisa menerobos barikade baju cokelat itu. Ketika itu sempat
terjadi ketegangan antara massa dengan polisi. Itu setelah polisi
mencoba menghadang rombongan para ulama dan kiai yang akan masuk
ke kantor DPRD. Namun, akhirnya bisa dimediasi dan perwakilan kiai
langsung bisa masuk bertemu dengan anggota DPRD. Dari pantauan Jawa
Pos Radar Madura, setidaknya ada dua kiai berpengaruh yang
ikut larut dalam aksi massa. Yakni, KH Syamsul Arifi n selaku
Pengasuh Ponpes Banyuanyar dan KH Ghafur selaku Pengasuh Ponpes
Al Mujtamak Plakpak, KH Mundhir Kholil selaku Pengasuh Ponpes Sumber
Batu Larangan, KH Arif Madani dari Ponpes Sumber Bungur Pakong.
Dalam penjelasannya dari atas kendaraan bak
terbuka KH Samsul Arifin menuturkan, dirinya murni
dijemput masyarakat. ”Masyarakat sudah tidak kuat dengan
kezaliman ini. Kami dengan para kiai yang lain diminta
untuk mendampingi,” ucapnya. Tidak hanya itu, para kiai
meminta agar ketua DPRD menemui langsung di lantai bawah. Itu
supaya semua jelas dan transparan. Akhirnya, Plt Ketua DPRD Halili
yang didampingi oleh perwakilan anggota DPRD lain menemui para kiai. Di
hadapan Plt ketua DPRD, massa meminta DPRD sudah ada keputusan selama
tiga hari ke depan atau hinga Rabu (14/11) mendatang.
Terutama, kaitannya dengan keputusan yang dikeluarkan KPU
terkait pencoretan pencalonan ASRI. Jika tidak ada keputusan
politik dari DPRD, massa memastikan akan datang lagi ke
gedung dewan. Mereka mengancam untuk mengerahkan massa yang
lebih besar. Plt Ketua DPRD Pamekasan Halili menjelaskan, dirinya
bersama anggota yang lain akan melakukan sidang terkait
masukan yang dituntut oleh massa. ”Kami tidak bisa
memutuskan sekarang. Kami masih akan melakukan konsolidasi
dengan semua fraksi, ” ucapnya. Jawaban Halili sempat
memancing riak kecil di kalangan pedemo. Bahkan, massa langsung
mendesak Halili untuk segera mengeluarkan rekomendasi pencabutan itu.
Hari ini kami akan menunggu keputusan DPRD. Kalau
tidak ada keputusan kami tidak akan pulang,” ungkap
massa. Namun, lagi-lagi ketua DPRD menjelaskan, pihaknya
tidak bisa memutuskan sendiri. Melainkan harus mendapatkan persetujuan
dengan yang lain. ”Sekali lagi maaf, kami akan lakukan sidang
paripurna secepatnya,” ucapnya tegas. (radar)
http://www.pamekasan.info/kiai-sepuh-turun-gunung.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar