Senin, 09 Maret 2015

Percakapan Rasulullah dengan Allah Dalam Peristiwa Isra` Mi`raj


            Isra Mikraj (Bahasa Arab: الإسراء والمعراج, al-’Isrā’ wal-Mi‘rāj) adalah bagian kedua dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah beliau mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam. Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 di Al-Quran, yaitu Surah Al-Isra.
            Menurut tradisi, perjalanan ini dikaitkan dengan Lailat al Mi'raj, sebagai salah satu tanggal paling penting dalam kalender Islam
            Isra Mikraj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer. Namun demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab. Dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mikraj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mi'raj.
            Dalam isra` mi`raj ada beberapa percakapan penting yang dapat kita jadikan pedoman hidup kita dalam menghormati siapapun dalam kehidupan ini. Dalam isra`mi`raj terjadilah percakapan sebagaimana seseorang bertamu kepada suatu tempat, namun dalam percakapan isra`mi`raj ini hanya terdapat 4 pemeran saja. Mari kita simak percakapan dalam isra`mi`raj Nabi Muhammad SAW;
Pada saat rasulullah dengan malaikat jibril sampai ke-Sidrati Muntaha, malaikat jibril melihat cahaya berkilauan diatasnya, kemudian malaikat jibril berkata kepada Nabi Muhammad SAW:
Malaikat Jibril A.S                              : Wahai rasulullah, berjalanlah engkau sendirian menuju-Nya. Tempat ini bukalah Maqam-ku.
Nabi Muhammad SAW                  : Janganlah engkau tinggalkan diriku berjalan sendirian, berjalanlah bersamaku walaupun engkau harus merangkak.
Kemudian setelah rasulullah sampai kehariabaan Allah SWT, beliau mengucapkan salam penghormatan:
Nabi Muhammad SAW                     : التحيات المباركات الصلوات الطيبات لله
Allah SWT                                         : السلام عليك ايهاالنبي ورحمة الله وبركاته
Nabi Muhammad SAW                     : السلام علينا وعلا عباد الله الصلحين
Mahluk penghuni langit dan bumi     : اشهد ان لااله الاالله زاشهد ان محمد الرسول الله
       
     Begitulah percakapan yang tejadi dalam perjalanan isra`mi`raj Nabi Muhammad SAW.  Maka tidaklah heran ketika shalat menjadi tiang agama dalam islam, karena dalam shalat terdapat percakapan secara langsung antara hamba dengan tuhannya. Subhanaallah, Barakallahu Lana Fiddunya Wal-Akhirah, Amin.

sumber: Kasyifatussyaja

Tidak ada komentar: